Kabarbanuakita.com, Muara Teweh – Pada saat Kampanye terbuka sekaligus kampanye terakhir pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Barito Utara, Akhmad Gunadi dan Sastra Jaya (AGI – SAJA) di Tiara Batara Muara Teweh berlangsung meriah. Dihibur artis ibu kota papan atas, kampanye akbar yang diberi nama pesta rakyat itu dihadiri ribuan massa. Dalam momentum tersebut itu ada hal yang cukup mengejutkan yang disampaikan oleh calon Gubernur Kalteng. Kejutan itu datang dari Nadalsyah Koyem. Ayah dari Akhmad Gunadi, ia mengklarifikasi tentang sejumlah isu yang belakangan ini dinilai menyudutkan dirinya, termasuk dari mantan wakilnya Sugianto Panala Putra.“Saya mau mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh pak Sugianto Panala Putra. Kenapa pak Sugianto menyampaikan bahwa pada perioede 2018-2023 ketika kami mencalon sebagai Bupati dan Wakil Bupati, saya meminta Haji Gogo mundur. Itu tidak benar,” ujar ayah Calon Bupati Akmad Gunadi Nadalsyah yang sekaligus Calon Gubernur Kalteng, Sabtu (23/11).
“Belakangan ini, pak Sugianto menyampaikan bahwa tata kelola pemerintahan dan pengangkatan ASN tidak sesuai peraturan. Itu tidak benar. Karena semuanya melalui Assesment. Kenapa dia bilang seperti itu, karena dia sakit hati saya tidak memenangkan istrinya sebagai anggota DPRD Barito Utara,” kata Calon Gubernur Nomor Urut 2.
Nadalsyah Koyem mengisahkan bahwa dirinya diminta oleh Sugianto untuk bisa memenangkan istrinya dalam Pileg 2024 dengan kecurangan. “Ceritanya begini, Istri pak Sugianto pada bulan Februari 2024 kemarin mencalon sebagai anggota DPRD Barito Utara dan tidak terpilih. Dan meminta kepada saya untuk dimenangkan. Saya bilang, saya tidak bisa bermain curang. Itulah sebabnya pak Sugianto marah sama saya, karena saya tidak mengikuti kehendaknya bermain curang,” ujar Koyem menyakinkan Ribuan masyarakat kabupaten Barito Utara yang hadir di Tiara Batara. Lanjut koyem, “Saya bilang sama pak Sugianto, saya ini tidak ahli bermain curang. Kalau sudah kalah ya sudah kalah. Kasian orang yang menang disuruh kalah. Itulah sebabnya, dia marah sama saya. Dia bilang, kalau begitu pak, saya tidak mau menjadi wakil Agi. Silahkan,” kisah Koyem sambil meyakinkan cerita ya kepada ribuan warga.
Terhadap pernyataan-pernyataan Koyem dalam orasi tersebut, sejumlah awak media mencoba menghubungi Sugianto Panala Putra. Dalam pernyataannya Sugianto Panala Putra kepada sejumlah media, mengatakan apa yang disampaikan oleh Koyem adalah sebuah kebohongan besar. “Apa yang disampaikan oleh Nadalsyah Koyem itu bohong besar. Saya disini berani bersumpah,” tegas Sugianto. Kemudian Sugianto menceritakan bahwa sejak awal istrinya tidak mau mencalonkan diri sebagai anggota DPRD kabupaten Barito Utara. Meskipun sudah dirayu oleh salah satu petinggi partai besutan Agus Harimurty Yudhono itu, istri Sugianto tetap tidak berminat atau menolak.“Dalam kampanye terbuka itu saya dijelekan. Yang sebenarnya, awal yang meminta istri saya mencalonkan ialah Ketua DPC Demokrat Barito Utara, Hj Merry. Permintaan itu ditolak. Karena ditolak, akhirnya permintaan tersebut dilakukan oleh pak Nadalsyah melalui saya, agar bisa merayu istri saya untuk bisa mencalon DPRD Barut,” kisah Sugianto Bujukan Sugianto akhirnya membuat istrinya mengiyakan untuk mencalon meskipun dengan persiapan yang terbatas.“Waktu istri saya mencaleg pun saya tidak ikut untuk membantu. Malah yang saya bantu itu pencalonan pak Koyem sebagai calon DPR RI. Sebulan saya ikut turun kemana-mana memasang baliho dan lain-lain,” Jelas Sugianto Panala Putra. “Yang saya sesali saya hampir tidak pernah membantu istri saya waktu bersosialisasi atau berkampanye. Saya hanya ikut pada waktu menjelang hari-hari terakhir,” tambahnya.
Ketika tiba hari pemilihan umum hingga proses perhitungan suara hari pertama, suara istri Sugianto lumayan tinggi dan berada diatas salah satu calon DPRD dari partai Demokrat yang saat ini menjabat.“Ketika saya mendatangi demokrat center untuk mencari informasi dan ingin mengetahui perolehan suara istri saya, oleh orang-orang demokrat katanya tidak diperbolehkan atas perintah salah satu petinggi partai demokrat. Ini yang membuat saya jadi curiga,” tuturnya.“Pada saat hari kedua tiba-tiba suara Atink sudah diatas,” tambah Sugianto.Beberapa hari usai pileg, Sugianto menemui Koyem untuk memberikan selamat karena terpilih sebagai anggota DPR RI sekaligus pamit dari dunia politik dan mau beristirahat bersama keluarga. Dalam kesempatan menemui Koyem, Sugianto ditemani oleh dua orang yang enggan disebutkan namanya.“Waktu bertemu beliau, saya memberikan ucapan selamat dan pamit untuk tidak mau ikut berpolitik sekaligus meminta maaf jika ada kesalahan atau kekhilafan,” tuturnya.“Sabar,” tutur Sugianto meniru Koyem kala itu.Dengan tegas Kepada awak media, Sugianto menegaskan bahwa saat bertemu Koyem, dirinya tidak ada sama sekali meminta untuk melakukan kecurangan agar istrinya bisa duduk sebagai anggota DPRD Barut.“Tidak ada sama sekali permintaan untuk ini itu. Tidak ada. Itu bohong besar. Saya berani bersumpah. Saya hanya ketemu untuk berikan selamat sekaligus pamit dari dunia politik dan karena memang itu keputusan keluarga. Apakah pantas seorang calon Gubernur seperti itu, Berkata tentang kebohongan,” ujarnya.Disinggung, soal bahwa saya diiming-iming jadi calon wakil bupati mendampingi Agi, saya sama sekali tidak berharap itu. Saya sudah cukup selama lima tahun merasakan. “Cukup saya dan Tuhan yang tau. Kalau nantinya ada yang membuka baru kita akan tau sama-sama,” tambahnya. Pada akhir perbincangan dengan sejumlah media, Sugianto mengatakan bahwa pembangunan di Barito Utara yang telah dilakukan belakangan ini dengan menggunakan dana CSR perlu dilakukan audit dan meminta kepada pihak perusahaan untuk membuka suara agar semuanya bisa terang benderang tentang CSR di Barito Utara ini.“Kalau mau fair ya semua pembangunan dengan menggunakan dana CSR diaudit. Semuanya bisa tau mana CSR dan mana uang pribadi,” tegasnya.
Sementara itu, kerabat Sugianto Panala yakni Surya Baya menambahkan bahwa pada 27 November 2024 nanti, masyarakat sangat diharapkan untuk menentukan pilihan politik pada pasangan calon yang memiliki visi misi yang membawa perubahan bagi masyarakat Barito Utara.“Yang kita harapkan mayoritas masyarakat menghendaki perubahan berkeadilan, bukan sebuah keberlanjutan yang belum tentu adil. Jangan sampai konsep lanjutkan itu bukan untuk pembangunannya tetapi untuk hal-hal yang lain. Ini yang kita harapkan tidak terjadi,” ujarnya seraya menyentil tentang maraknya dinasti politik di tanah air, yang termasuk di kabupaten Barito Utara. Sebagaimana diketahui bahwa kisruh antara Nadalsyah Koyem dengan Sugianto Panala mulai muncul ke publik berawal dari orasi politik beberapa waktu lalu ketika kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara, Haji Gogo Purman Jaya dan Hendro Nakalelo. Pada kesempatan tersebut, Sugianto mengungkap tentang adanya perjanjian beberapa waktu silam dimana, Nadalsyah meminta Haji Gogo mundur sebagai calon Bupati.Pernyataan Sugianto akhirnya dibantah oleh Nadalsyah. Tak sampai disitu, Nadalsyah melalui tim hukumnya pun melaporkan Sugianto ke Bawaslu agar bisa ditindaklanjuti. Namun, laporan tersebut tak memenuhi unsur sebagaimana yang dituduhkan.
(Hertosi/Kabar Banua Kita)
Tinggalkan Balasan