Kabarbanuakita.com, Muara Teweh – Program peningkatan prasarana ,sarana dan utilitas umum (PSU) peningkatan jalan Muara Teweh – desa Pendreh yang dikerjakan oleh CV Cipta Karya Mandiri diguga terkendala dengan adanya aktivitas perusahaan tambang batubara PT. PMA.
Hal itu disampaikan oleh buruh pekerja jalan rigit yang meminta namanya tidak disebutkan.


“Kemarin ada orang perusahaan PT PMA untuk meminta ijin penundaan pekerjaan kita pak, mereka meminta ijin untuk sehari dua hari , untuk memasukkan unit, dan pihak perusahaan PT PMA dan pihak kontraktor pelaksana sudah ada pembicaraan, akan tetapi kami udah tidak bekerja sudah semingguan ini yang katanya meminta ijin untuk melewati sehari dua,” ujar dia kepada kabarbanuakita.com Senin (02/9) pagi.

Lanjut dia, kalo ini kami cor jalannya kalo dari PUPR seharusnya minimal 15 hari baru bisa untuk dilewati oleh alat berat, memang bisa 2-3 hari akan tetapi bila dilewatkan kemungkinan besar bisa ada keretakan dan sebagainya. Bila ada keretakan itu masih dalam tanggung jawab kami, nanti proyek kami yang bisa tidak lolos dengan PUPR , jadi kami juga yang repot untuk merombak segala macam, ungkap dia.

“Kalo saya tidak perlu tau kalau sudah selesai saya minta uang / upah saya sama kepala kerja, karena sipat nya saya hanya pekerja juga,” imbuhnya.

Sementara Jones perwakilan PT PMA Saat ditemui di stok file PT PMA mengatakan, iya pak nanti sore kita ngbrol di kantor. Kemudian ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp dia terus berdalih kepada wartawan saat wartawan ingin melakukan upaya konfirmasi.

Sampai berita ini diterbitkan pihak pelaksana CV Cipta Karya Mandiri belum bisa memberikan tanggapan usai dihubungi melalui telepon.

(Hertosi/Kabar Banua Kita)