Kabarbanuakita.com, Muara Teweh – Harga gas Elpiji 3 Kilogram di Kabupaten Barito Utara masih tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) menuai sorotan dari kalangan anggota DPRD Barito Utara. Kali ini sorotan tersebut datang dari Ardianto anggota DPRD pendatang baru yang juga mantan Kepala desa Bintang Ninggi ll, kecamatan Teweh selatan.
Kepada Wartawan Legislator Demokrat itu mengatakan, bahwa harga gas Elpiji 3 Kilogram yang bersubsidi di Barito Utara hingga hari ini harganya cukup mahal masih berkisar antara Rp 50.000 Rp 55.000. Disamping itu keberadaannya juga pun cukup langka.
“Harganya pun cukup tinggi dan langka tentu akan lebih membebani bagi masyarakat terutama masyarakat di pedesaan, mengingat biaya distribusi dari kota ke desa akan terdapat tambahan biaya yang mempengaruhi harganya,” Kata Ardianto kepada wartawan,Senin (13/01). Dalam hal ini saya berharap agar dinas terkait bisa kembali ditertibkan lagi dan perlu juga ada ketegasan oleh aparat penegak hukum di Barito utara ini, pungkasnya.
(Hertosi/Kabar Banua Kita)

Tinggalkan Balasan