Kabarnanuakita.com, Muara Teweh- Mahalnya harga Gas Elpiji 3 kilogram di Barito Utara membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Barito Utara (Barut) terus berulang kali menggelar RDP bersama pihak terkait lainnya. Anggota DPRD kabupaten Barito Utara H. Tajeri menyampaikan
besok kita akan kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang sudah dijadwalkan dengan pihak terkait semoga ada jalan keluar terbaik untuk semua masyarakat terkhusus bagi masyarakat yang ber hak untuk menerima gas Elpiji 3 kilogram yang bersubsidi dari pemerintah, kata Tajeri Rabu (29/01).

“Masalah ini sudah lama terjadi bahkan pemerintah daerah dan DPRD juga sudah pernah berkunjung ke Jakarta bertemu dengan pihak Pertamina,” Ujarnya.

Tajeri menjelaskan dulu saat Rapat Dengar Pendapat (RPD) di DPRD dengan pihak terkait dan penegak hukum, bahkan waktu itu disimpulkan bahwa apabila terjadi penyimpangan harga yang sudah ditentukan maka ini masuk ranah korupsi, tapi faktanya dilapangan apa yang terjadi sampai sekarang masih carut marutnya penjualan gas Elpiji 3 kilogram.

Apakah mata hati kita tidak kasihan kepada masyarakat yang kurang mampu, merekalah yang ber hak menerimanya, apakah masyarakat miskin di Barito utara terus bertambah sehingga gas Elpiji 3 Kilogram selalu kurang, walaupun harga yang menyalahi harga encer tertinggi (HET). Saya tegaskan kepada pemerintah daerah jangan diam saja dengan masalah ini pemerintah punya jaringan yang kuat dengan atasannya di pemerintah pusat, berbuatlah untuk masyarakat dalam hal ini.

Saya sebagai perwakilan masyarakat Barito utara yang dititipkan amanah, dimana amanah ini harus saya pertanggung jawabkan dunia dan akhirat, tidak lupa saya memohon dan meminta kepada aparat penegak hukum untuk bertindak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, semoga dengan ada tindakan yang sesuai dengan peraturan yang ada dampaknya terhadap penyelewengan harga Elpiji saya yakin dan percaya hal ini bisa dilakukan, di daerah lain bisa kenapa di daerah Barito utara tidak.

“Semoga harapan masyarakat yang kurang mampu dapat direalisasikan, saya yakin masyarakat menginginkan harga gas Elpiji sesuai dengan HET yaitu Rp 25.000,- per tabung,” pungkasnya.

(Hertosi/Kabar Banua Kita)