Kabarbanuakita.com, Muara Teweh – Jalan nasional yang tidak terawat dan rusak memang sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan lalulintas. Kerusakan jalan, seperti lubang, retak, dan permukaan yang tidak rata, dapat menyebabkan kendaraan tergelincir, terserempet, atau bahkan mengalami tabrakan dengan kendaraan lain. Jalan yang rusak dapat meningkatkan risiko kecelakaan karena pengendara harus menghindari lubang atau kerusakan jalan, yang dapat menyebabkan mereka kehilangan kendali atau bertabrakan dengan pengendara lain.
Tidak terlepas di kabupaten Barito Utara , Jalan nasional yang ada di kabupaten Barito Utara belum 100 persen baik semua, yang paling banyak rusak seperti jalan nasional Muara Teweh – Kaltim. Dan Muara Teweh – Banjarmasin.
Dari pantauan media ini sudah ada 2 korban yang meninggal dunia akibat kerusakan jalan nasional, Apakah Kementrian PUPR di Palangkaraya hanya diam saja atau tutup mata ?
Diberitakan sebelumnya mobil Toyota Innova Reborn menghindari jalan berlubang di kilometer 20 desa Hajak adu banteng dengan mobil Hino Bus Penumpang karyawan tambang Batubara PT Padang Anugrah (red). Akibatnya ada 2 penumpang Mobil Toyota Innova meninggal dunia atas kejadian tersebut.
Hal itu menjadi sorotan publik hingga kalangan pejabat, kali ini datang dari anggota DPRD Barut H. Tajeri,
“Saya sudah berulang kali melaporkan kondisi jalan nasional ke Kementerian PUPR di Palangka Raya, tetapi responya anggaran tidak ada untuk perbaikan, seharusnya jalan nasional harus diperhatikan oleh Kementerian PUPR yang ada di Palangkaraya, inilah fakta lapangan, apakah menunggu musibah lagi baru diperbaiki, eronis memang,” Ujar Tajeri kepada kabarbanuakita.com, Minggu (04/05/2025).
Saya berharap dengan kejadian ini , Kementerian PUPR wilayah Kalimantan Tengah yang ada di Palangka raya harus segera memperbaiki jalan nasional terkhusus wilayah Barito.
Kejadian ini bukan yang pertama, bahkan saya juga pernah mengalami, hampir jatuh ke parit karena menghindar lubang yang cukup besar, Ujar Legislator Gerindra.
Lebih ironis lagi, hampir semua perusahaan tambang yang ada di Barito melintas jalan Nasional, janji perusahaan akan membuat jalan layang, tapi janji tinggal janji, sampai sekarang satupun tidak ada perusahaan tambang di Barito yang membuat jalan layang, sementara di Kalimantan Selatan semua perusahaan tambang melintas jalan Nasional membuat jalan layang, apa bedanya antara jalan Nasional Kalimantan selatan dan kalimantan tengah, Kementerian yang sama, ada apa ? Kalimantan selatan bisa tertib, Kalimantan Tengah tidak, bingung juga kita memikirkannya, inilah Fakta lapangan. “Semoga dengan insiden ini yang merenggut nyawa melayang akibat kerusakan jalan ini bisa di dengar oleh Balai besar bidang jalan segera memperbaiki jalan Nasional yang rusak, Silahkan Kepala Balai cek lapangan, biar jelas dan segera dituntaskan perbaikannya,” Pungkasnya.
(Hertosi/Kabar Banua Kita)

Tinggalkan Balasan