Kabarbanuakita.com, Muara Teweh – Meskipun SPBU masih belum buka, antrian berbagai jenis kendaraan bermotor terlihat panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kilometer 7, Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kamis (04/12/2025) pagi.

Belakangan ini, BBM jenis Pertalite makin sulit didapatkan oleh warga. Namun sebaliknya, para pelangsir kian marak hingga memperpanjang antrian di SPBU, hingga pengguna jalan yang melewati SPBU harus ekstra berhati-hati untuk menghindari kecelakaan karena kendaraan bermotor yang sedang antri mengganggu pengguna jalan yang lain.

Diduga, sebagian kendaraan yang ikut mengantri merupakan pelangsir aktip yang membeli BBM bersubsidi untuk dijual kembali dengan harga yang lebih menguntungkan.

Bahkan terpantau oleh media ini, Diduga ada yang membawa Diregen yang disembunyikan tidak jauh dari SPBU (Seperti tempat khusus, Red).

fenomena BBM langka seperti ini membuat praktik pelangsiran makin untung berlipat-lipat.

Terhadap kelangkaan dan mahalnya harga BBM, membuat H. Tajeri yang merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Barito Utara (Barut), ikut prihatin.

“Masalah BBM sedang kita selidiki,” Tegas Legislator Gerindra itu.

Ketika disinggung terhadap aturan pelangsiran diduga ada yang membawa Diregen.

“Sepengetahuan ku tidak ada aturannya, masalah ini yang harus ditertibkan oleh pihak Partamina beserta jajarannya, aturan harus tegak. Sekarang kita bertanya kenapa di SPBU kosong, di eceran banyak ?” Tegas Tajeri yang dikenal pemberani mengkritisi itu.

(Hertosi/Kabar Banua Kita)